Jadi waktu itu setelah minggu malam menonton Fiersa
Besari x Kerabat Kerja manggung, saya dan teman saya tidak langsung pulang. Ada
rencana mendadak yang ditambahkan, yaitu jalan-jalan singkat ke Taman Sari
Yogyakarta. Benar-benar mendadak, padahal Senin paginya saya ada Kuliah pagi,
tapi diterabas saja mbolos. Jangan ditiru ya. Hehe.
Kami keluar dari kos-kosan sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat itu tujuan pertama kami adalah warung makan. Mengingat kami terakhir makan
adalah minggu sore. Setelah itu kami langsung mengecek go-car untuk menuju ke
Taman Sari. Tapi sebelumnya ada dramanya dulu, kami harus jalan dibawah terik
matahari yang aduhai menyengatnya. Memang benar, matahari diciptakan selain
untuk menghidupi makhluk hidup, juga bertujuan untuk menghitamkan kulit.
Setelah kami lelah berjalan, akhirnya kami memutuskan
naik go-car juga. Sekitar pukul 11.30 WIB kami akhirnya sampai juga di Taman
Sari. Persinggahan pertama kami tentu ke Masjid dulu, untuk apa? Untuk
istirahat sejenak, selain itu juga untuk sholat Dzuhur terlebih dahulu. Pukul 12.30 WIB kami akhirnya masuk ke area
Taman Sari. Untuk biaya masuk, dikenakan Rp 5.000 saja per orang. Memang, hari
itu matahari benar-benar sedang gahar-gaharnya.
Menurut sejarah, Taman Sari adalah situs bekas taman
atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Taman Sari juga sering
dikenal sebagai Istana Air yang merupakan tempat rekreasi dan menghabiskan
waktu luang oleh para keluarga Kerajaan dahulu kala. Gaya arsitektur dari
bangunan di Taman Sari tentu saja menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke
Taman Sari ini. Jelas saja, banyak sekali bangunan atau tempat yang selalu
ramai untuk menjadi tempat berfoto bagi wisatawan.
Ketika sampai sana, ternyata sedang ada banyak
mahasiswa seni rupa yang sedang membuat sketsa. Mereka tersebar di berbagai
bagian di Taman Sari, jadi kemanapun kami pergi disitu akan ada banyak
mahasiswa yang sedang sibuk dengan sketsanya. Selain itu, ketika kami disana
ternyata kolam air yang biasanya berisi air sedang dikuras, atau lebih tepatnya
sedang direnovasi mungkin. Karena banyak terdapat besi-besi bangunan di dalam
kolamnya.
Yang namanya mengeksplore tempat sejarah memang tidak
bisa singkat. Awal rencana kami adalah kami akan menaiki kereta Prameks pukul
13.30 WIB, tapi kami itu bahwa itu akan sangat mepet. Dan benar adanya kami
kebablasan dan menerobos waktu yang kami sepakati diawal. Akhirnya kami terus menerus
memasuki bagunan demi bangunan yang ada disana. Terlebih lagi saat kami bertemu
dengan bapak-bapak yang super duper baik. Beliau mingkin disekitar umur 60-70
tahun. Tapi beliau memiliki tips-tips
dalam berfoto yang bagus sekali.
Awalnya saya sedikit takut saat kami yang sedang asik
berfoto tiba-tiba didatangi oleh bapak-bapak yang langsung meminta hp saya.
Saya was-was kalau saja hp saya akan dibawa kabur, pikiran saya benar-benar jelek.
Haha. Tapi ternyata beliau hanya mau membantu kami berfoto. Dan banyak tips-tips
foto yang beliau ajarkan, dari berbagai angle yang bisa membuat foto menjadi
lebih bagus. Terimakasih banyak bapak.
Setelah Ashar tiba kami langsung ke Stasiun Tugu dan
memesan tiket Prameks untuk pukul 17.30 WIB. Sebelumnya kami tentu makan dulu ding
sebelum pulang. Hehe.
Jepretan:
Difotoin bapaknya nih kaya gini. |
Ashoyyy sekali dek jepretanmu. 🙏🙏
BalasHapushiya hiya hiya. menang di lightroomnya aja ini kak. haha
HapusNooo... seriusan cara ngambilnya itu dek. Komposisiny pas aja. Enak dilihatnya. Yang langsung ngena tu foto ke 1, 4, 5, 6 dan 13. Favorit akuh.. 😍😍
BalasHapus