Seperti cerita-cerita KKN yang lain. Intrik dan drama kami alami juga. Mulai dari faktor internal maupun eksternal. Mulai dari masalah masak, jemuran, antri mandi, proker goal serta grundelan-grundelan yang lainnya. Grundelan-grundelan yang sekiranya memang perlu untuk dijadikan bumbu penyedap. Biar kami terbentur, terbentur, terbentur, dan terbentuk.
Seperti yang sudah kami antisipasi di awal. Menyatukan 19 isi kepala memang tidak mudah. Butuh banyak sekali yang perlu kami korbankan, salah satunya; ego. Entah, ia menjadi musuh terbesar yang dengan mudahnya kami beri makan. Hingga suatu ketika di akhir kebersamaan, ternyata karena ego itulah yang kemudian membuat pecah tangis kami bersama. Untung saja masih ada hati yang menyertai kami. Kalau saja tidak ada hati, kami mati.
Kita adalah diam yang pura-pura baik-baik saja.
Kita adalah temaram yang bersinar meski berdahaga.
Kita adalah usai yang menjabat erat untuk merdeka.
Maaf,
Untuk segala ucap dan tatap selama satu atap :')
Terimakasih,
Tanpa kalian bersyukur tidak akan terasa begitu mudahnya :')
0 comments:
Posting Komentar