Kamis, 07 September 2017

, , , ,

Review Japanese Movie: If Cats Disappeared from The World

Bukan, bukan, aku bukan tipe orang yang suka kucing. Bukannya benci sih tapi emang nggak suka aja. Jadi yang kalo liat orang sampai sebegitu sukanya sama kucing, wah aja liatnya. Haha.
Apa emang aku bukan tipe orang yang penyayang ya? Sudah, sudah. Tenang mas. Yang penting aku sayang kamu kok? Muehehe.

Jadi gini If Cats Disappeared from The World adalah sebuah judul film Jepang yang dimainkan oleh... *suara tabuhan drum* Takeru Satoh! Hahaha. Tahu kan siapa dia. Yups! Dia adalah yang memainkan peran Rurouni Kenshin.

 If Cats Disappeared from The World


Cast: Takeru Satoh, Aoi Miyazaki, etc.
Genre: Drama, Fantasy
Director: Akira Nagai

Ini adalah film ketiga Takeru Satoh yang aku tonton, setelah Rurouni Kenshin dan The Liar and His Lover Sebenarnya aku punya film ini udah lama banget dan malas nontonnya karena judulnya yang mengandung unsur kucing ini. Haha. Ah paling film tentang pecinta kucing, pikirku waktu itu. Dan ternyata film ini lebih dari sekedar tentang pecinta kucing semata. Tsaahhh!

Berdasarkan dari novel Sekai kara Neko ga Kieta nara karya penulis Genki Kawamura. Film ini menceritakan tentang seorang pria pecinta kucing yang merasa hidupnya itu terlalu monoton sebagai pengantar surat, kemudian tiba-tiba ia terkena tumor otak dan hidupnya tak lama lagi. Terlihat klise bukan? Lantas apa yang membuat film ini diberi judul demikian?

Maka selanjutnya kita akan dibawa ke sebuah adegan dimana tokoh pria ini bertemu dengan sesosok *jiaah sesosok* orang yang mirip dengan dirinya. Like a devil. Dan memberitahukan bahwa besok ia akan mati. Tapi ia bisa hidup lebih lama lagi apabila dia menghilangkan sesuatu dari dunia ini. Singkatnya, jika kamu menginginkan sesuatu maka dengan pasti kamu harus merelakan sesuatu juga.


Lalu dengan begitu terpaksanya ia menyetujui hal tersebut. Yang pertama, dimulai dari menghilangkan telepon dari dunia. Dimana dia bisa berpacaran dengan seorang perempuan karena telepon. Kemudian film, yang notabennya dia ini penyuka film karena sahabatnya yang pecinta film. Terus Arloji, dimana ayahnya dia itu punya toko Arloji. Dan yang terakhir kucing. Dimana dia dan ibunya adalah pecinta kucing. Yang secara langsung menghubungkan antara dia dan orangtuanya.

Dengan rentetan hal-hal yang harus dihilangkan di dunia ini, ia sadar bahwa  "Sesuatu yang hilang akan membawa serta kenangan menghilang juga". Diceritakan bahwa selalu ada flashback atau kenangan tentang hal tersebut sebelum menghilang. Maka dengan begitu pula ia akhirnya sadar bahwa sesosok itu adalah dirinya sendiri. Dan dia adalah orang yang sangat tidak menerima bahwa ia akan mati. Kemudian sesosok itu menyadarkan bahwa
“Tidak buruk untuk memiliki kehidupan yang berakhir dengan rasa syukur.”

"Bagaimana jika aku menghilang dari dunia?"
"Apakah dunia akan berubah?"
"Apakah akan ada seseorang yang menangisi kepergianku?"

Itu yang selalu ia pikirkan.

Jadi yang bisa aku tangkap dari film ini menurut pandanganku adalah kita sudah semestinya bersyukur dengan apa yang ada dan apa yang akan terjadi. Dan bahwasannya kehadiran seseorang dalam hidup kita akan selalu dikenang, bagaimanapun itu. Dan juga, bahwa segala hal di dunia itu selalu membawa kenangan yang secara tidak langsung berpengaruh atau berarti di hidup kita.

Film ini cukup sendu ya, menyentuh dan menyadarkan. Ya ngga bikin nyesel lah nontonnya. Bukan sekedar tentang kucing semata, banyak pesan moralnya. Boleh dicoba!

Paling suka waktu mereka jalan-jalan
ke Argentina.

Ah aku baru sadar, ternyata pemain ceweknya adalah yang main juga di Heavenly Forest. Hehe.
Share:

0 comments:

Posting Komentar