Senin, 13 November 2017

Mengamati


Purworejo sedang dingin-dinginnya sore ini. Dan aku masih disini, terjebak hujan kedinginan. Sesekali ku umpat hujan itu karena tak reda-reda. Tetapi ada yang kusyukuri saat itu, ternyata menunggui hujan itu ada baiknya juga. Posisiku saat ini adalah di emperan toko menghadap ke jalan raya kalau kau ingin tahu.

Dan selagi menunggui hujan kuamati orang-orang yang berkendara. Ah, apa mereka tak kedinginan? Di bawah hujan deras yang begitu hebat. Lalu semakin ku amati semakin terheran pula aku, di bawah derasnya hujan, mereka malah semakin kencang saja melaju. Di dekatku itu ada per-empatan jalan yang cukup ramai, dan semakin ku amati perempatan itu semakin semrawut. Padahal itu posisi hujan deras, dan banyak air yang menggenang di jalan.

Mereka seakan ingin cepat-cepat sampai tujuan, hingga mengabaikan lampu lalu lintas. Kemudian banyak sekali klakson-klakson dari mobil-mobil yang tak kalah kencangnya. Mencerminkan perilaku pengendaranya yang tidak sabaran. Iya, semua juga tahu, semua juga merasa begitu. Ingin cepat sampai tujuan, sampai rumah, sampai kepada keluarga yang menjanjikan kehangatan. Tapi mbok yo sabar. Yang aku herankan itu pengendara motor yang melaju begitu kencangnya seakan menantang hujan. Mbok pikir nyawamu ke piro? Hah!


Dan entah pikiran yang tidak-tidak pun terlintas. Jangan-jangan nanti bakal ada kecelakaan. Ini pikiranku memang suka begitu. Dan benar saja terjadi. Ada dua pengendara motor yang saling srempetan. Motor satu dengan dua mas-mas dan motor dua dengan dua mbak-mbak. Untung tidak apa-apa, walaupun sampai ambruk, dua mbak super itu setrong sekali. Tetapi ada yang menggelitik pada kejadian itu, disaat dua mbak yang ambruk ditengah perempatan, tak ada yang langsung menolongnya. Sampai beberapa detik kemudian ada mas-mas bermantol biru yang turun dari motornya dan membantu mendirikan motor si embak yang ambruk.


Ternyata sudah setengah jam aku duduk disitu. Sampai akhirnya jemputanpun datang. Bukan jemputan yang sebenarnya sih. Hanya saja aku memaksa nunut teman magangku yang kebetulan lewat dan membawa payung untuk mengantarku ke kosan.

Kebaikan bisa datang dari banyak perantara bukan? Yang penting niatnya.
Share:

0 comments:

Posting Komentar