Minggu, 16 Desember 2018

, ,

Nyanyi Bareng Fiersa Besari x Kerabat Kerja


"Kau adalah ketidakmungkinan yang aku semogakan."

Seminggu yang lalu, malam-malam begini saya sedang senang-senangnya. Akhirnya, pecah telur juga. Maksudnya keinginan saya untuk lihat Bung manggung, akhirnya kelakon juga. Setelah beberapa kali rencana gagal yang sampai-sampai sudahlah saya nggak mau ngoyo atau muluk-muluk untuk nonton Bung. Saya percaya aja kalau sudah waktunya pasti bisa kok. Eh tapi ya harus diperjuangkan juga ding. Sesuatu hal itu tidak terjadi begitu saja tanpa adanya perjuangan dan pengorbanan. Pasti harus ada perjuangannya dulu.

Setelah beberapa kali purnama, akhirnya saya nemu juga partner nonton saya. Karena saya juga tidak mau nonton dengan orang yang nggak suka nonton juga. Kan saya orangnya tidak mau maksa. Jadi kalau saya mau apa-apa dan saya maksa itu artinya saya sedang kepepet. Oh iya, keikutsertaan teman saya ini sempat membuat heboh teman-teman saya di whatsapp. Hey hello kalian ini julid sekali.

Jadi kronologinya saya bisa nonton itu, sebelumnya tanggal 28 November Bung ke Jogja untuk acara di UNY. Dengan nekat saya mengajak teman yang baru saya kenal, iya baru banget saya kenal karena sama-sama suka Bung padahal kita satu prodi. Ya gitu, petemanan kita mengalir begitu saja karena Bung. Eh, tenyata dia tidak bisa berangkat karena sudah ada janji. Dan saya pun sebenarnya hari itu tidak bisa, karena teman baik saya juga sedang ulangtahun. Jadi untuk tanggal 28 November dianggap gagal. Iya, setelah itu saya mencoba untuk tidak memikirkannya. Saya yakin pasti Bung bakal ke Jogja lagi kok.

Eh, lha kok tiba-tiba beberapa hari kemudian saya dimention Kak Tiffa di twitter kalau Bung mau ke Jogja lagi 9 Desember, secepat itu. Langsunglah saya galau pengen nonton, tapi sama siapa? Saya mengontak Sulis yang saya kenal waktu acara Arah Langkah Bung pun, ndilalah dia ada acara. Oke, tenang. Kemudian yang pertama saya lakukan adalah membooking teman saya di Jogja untuk keperluan menampung saya nantinya. Itu posisi saya masih belum tahu mau nonton sama siapa. Terus dengan iseng saya pasang banner acara tersebut (Acara Manajemen Festival UAD) di story whatsapp saya. Tak disangka dan tak dinyana banyak yang respon juga. Dan berakhir dengan saya beserta kedua teman saya untuk berangkat menontonnya. Yeay!!!

Setelah itu saya langsung pesan tiketnya, karena yang tersisa tinggal tiket Festival, ya nggak papa. Lagian saya memang ingin di bawah panggungnya saja, biar kalau di depan, saya kan jadi bisa jawil-jawil kakinya Bung. Kan saya gatel.


Hari H pun tiba. Setelah naik kereta sore, kami langsung menuju ke Gedung PKKH UGM. Disana sudah rameeeeee sekali. Padahal kami sampai sana sekitar jam 7 malam. Oke, langsung cari posisi ternyaman. Dibagian tengah dan agak ke kiri panggung. Sebenarnya disitu saya kurang nyaman, karena didepan saya ada mas-mas tinggi menjulang yang berdiri bersama temannya. Asli rasanya saya pengen nudungin itu kepala. Minggir mas. Tapi saya urungkan sih.

Acara dibuka dengan berbagai band-band kampus sekitaran Jogja. Dengan membawakan lagu-lagu yang tidak asing ditelinga penonton. Seperti lagu Fix You, Kisah Romantis dan lainnya. Kemudian bintang tamu pertama muncul sekitar pukul 20.30 WIB yaitu Nufi Wardhana. Gilak. Sebelumnya saya hanya tahu saja tentang Nufi Wardhana dan tidak terlalu notice. Ternyata keren banget mbak Nufi itu. Pantes aja banyak yang suka. Dari gayanya, nyanyinya dan kecintaannya dia dengan dunia musik mantep sih. Apalagi lagu dia yang baru itu judulnya Melangkah, belum resmi rilis sih tapi sudah sering dia bawakan di panggung-panggung beberapa bulan ini. Makna lagunya sangat menyentuh.

"Melangkah terus...
Dan janganlah merasa takut
Karena kamu berjalan sepi dijalurmu
Karena sepi bukan berarti kamu salah
Karena ramai belum tentu mereka benar"


Lalu ada lagu dia yang cocok untuk yang sedang LDR tentang rindu, jarak dan waktu, judulnya 1600 KM. Ajaiiib banget liriknya. Liriknya itu yang muncul diawal potingan ini. Iya, itu :')) Mbak Nufi ini nyanyi sekitar 5 lagu, dan puncaknya saat dia nyanyi lagu Sampai Jumpa-nya Endank Soekamti. Merinding sihhhh.

Yang ditunggu-tunggu pun tiba. Kang cilok saya akhirnya muncul pukul 21.30 WIB bersama Kerabat Kerja. Lengkap dengan rambut belah tengahnya. Iya, belah tengah. Jadi sebelum acara, Bung sempat bikin poling di igstories untuk belah tengah atau pinggir, ternyata yang paling banyak belah tengah. Eehhh, beneran dia keluar dengan belah tengah. Sungguh menepati janji Bung ini. Netizen bahagia. Mantap.


Asliiiiii. Nggak ngerti lagi saya, sebegitu senengnya. Walaupun berdiri jadi nggak kerasa capeknya. Dan percayalah saat Bung muncul itu barisan nggak tahu jadi pada maju semua dan saya jadi nggak ketutupan mas-mas tinggi menjulang yang tadi. Bener-bener berkahhhhh. Padahal tadi sempet khawatir kalau-kalau saya nggak bisa nikmatin karena ketutupan. Tapi tenyata tydack pemirsa. Yeeey.

Penampilan pertama Bung membawakan lagu Pemeran Pengganti. Awal-awal dah mantep aja lagunya. Disusul dengan Melangkah Tanpamu. Kemudian disela pergantian lagu Bung komplain kok penontonnya pada pegang hp semua. Akhirnya saya simpan hp saya dan menikmati lagu berikutnya. Biar meresapi begitu. Kan niatnya Bung mau buat penonton sedih galau gitu-gitu. Lucunya lagi, waktu disela-sela pergantian lagu ada mbak-mbak di bangku VIP yang teriak-teriak Fiersa kenceng banget sampai serak dan berakhir di-huuuuu-in serentak oleh orang-orang di Festival. Ngakak sih. Santai mbak santai, saya jadi penasaran siapa orangnya. Hahaha.


Puncaknya pas lagu Waktu Yang Salah dengan lautan kunang-kunangnya. Dan diakhiri dengan Celengan Rindu disambung Juara Kedua. Sepanjang lagu-lagu yang dibawakan saya selalu sing a long terus. Bodo amat suara sumbang begini, yang penting nyanyi. Kaya yang akhirnya saya berada di puncak bahagia saya malam itu. Acara berakhir pukul 23.00 WIB. Total ada sekitar 9 lagu yang dibawakan Bung. Pemeran Pengganti, Melangkah Tanpamu, Nadir, Garis Terdepan, April, Kala, Waktu Yang Salah, Celengan Rindu dan Juara Kedua. Padahal saya ingin lagu Temaram untuk dibawakan, tapi tak apalah. Oh iya. Mas Budi si drummer juga cakep banget aslinya. Sayang dia nggak sempet buka baju kaya di kota-kota lain. Penonton kecewa. Yahhh. Sudah insap kali ya dia. Dan Jason ihhh kalem banget.


Lega deh saya. Akhirnya nggak sampai nunggu tahun depan saya bisa nonton Bung manggung. Dan tahun 2018 saya lewati dengan tuntas, ketemu Bung di Arah Langkah dan Perjalanan 9 Kota (Yogyakarta) serta nonton bung Fiersa Besari x Kerabat Kerja manggung. Pencapaian sebagai kawan yang mengagumkan berhasil. Ternyata seseneng itu bisa mencapai suatu keinginan. Setelah itu, saya ngecek video-video saya, ternyata benar suara saya sebegitu sumbangnya. Ya ampun jelek bangettttt. Udah cempreng, keras banget lagi. Hahahaha. Yaa mohon dimaklumi lah ya teman-temanqu di whatsapp yang lihat video saya. Lagi bahagia soalnya, awet lagi bahagianya.

Alhamdulillah :)))
Terimakasih Yogyakarta, kami dipertemukan (lagi).

Share:

0 comments:

Posting Komentar