Selasa, 31 Juli 2018

,

Program #30hariberfoto Selama Magang


Semua ini berawal dari teman magang saya bernama Topan, anak bahasa indonesia, yang merasa terusik dan menjadi penyimak postingan instagram saya di bulan Januari lalu, yang bertagar #30haribercerita
Semenjak hari itu, selama magang dia selalu meledek saya dengan postingan #30haribercerita versi saya. Mentang-mentang dia anak bahasa dia jadi merasa berhak memantau saya yang anak matematika tapi suka ala-ala sastra. Wkwk. Padahal tidak pun. Kesenangan saja ini tuh.

Memasuki Magang 3 ini, karena setiap pulang magang pasti disempatkan berfoto, walaupun pakai baju itu-itu saja (re: Almamater) si teman saya ini nyeletuk:

"Hei, ayo kita buat program #30hariberfoto. Biar kaya punya Alfi #30haribercerita."

Saya jadi merasa seperti inspirator. Hahaha.

Dan jadilah kebiasaan foto itu selalu rutin dilakukan. Rasanya kalau pulang belum foto bersama, ada yang hampa pulangnya. Ada yang merasa kurang. Mungkin semacam penghiburan diri juga setelah seharian mengajar di kelas. Walaupun muka kucel, bibir tak merah lagi, rambut klimis, kaki pegal, bau asem, tapi hayoklah yang penting harus foto. Maka terprogramlah sudah di otak kami masing-masing agar selalu mengingatkan berfoto dulu untuk mensukseskan #30hariberfoto selama magang walaupun personilnya selalu tidak lengkap. Yang kemudian fotonya diposting di story whatsapp masing-masing dari kami.

Seru saja rasanya. Melampiaskan kelelahan dengan sedikit tawa.  Dengan tingkah-tingkah mereka yang ajaib. Dengan bahasan-bahasan mereka yang penuh ghibah dan penuh curhat. Setidaknya memotret kebahagian itu memang wajib dilakukan. Untuk kemudian dikenang dan dirindukan. Untuk kebersamaannya semoga jangan cepat berlalu. Tapi untuk hal mengajarnya rasanya ingin cepat berlalu saja. Hahaha.



Kelihatan kan, siapa cowok
paling narsis. Hahaha.

Share:

0 comments:

Posting Komentar