Senin, 03 April 2017

Penjaringan Aspirasi Mahasiswa


Penjaringan Aspirasi Mahasiswa adalah acara yang diadakan oleh HIMA, dan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 1 April 2017 kemarin. Acara seharusnya diikuti oleh 2 delegasi dari setiap kelas dari semester 2-6, dan 4 responden dari Prodi Pendidikan Matematika, yaitu Bapak Riawan Yudi Purwoko selaku Kaprodi, Ibu Puji selaku Sekretaris Prodi, serta Ibu Erni dan Bapak Teguh selaku perwakilan dari Dosen. Dan aku sebagai delegasi dari kelas 4D bersama dengan Yanu selaku komsting 4D yang menengan itu.

Dengan tema “Tunjukkan Aspirasimu, Ungkapkan Pendapatmu Untuk Pendidikan Matematika yang Lebih Maju”, acara akan diadakan jam 12.30 WIB dan itu sangat mustahil untuk direalisasikan untuk orang Indonesia. Oke, cukup sudah membicarakan kemoloran orang Indonesia. Hehe. Dan 2 delegasi dari setiap kelas? Ternyata tidak semuanya hadir.
Acara akhirnya dimulai setelah sebagian delegasi dan responden hadir. Dengan diawali Pembukaan, dan Sambutan, tibalah di Acara Inti yang ditunggu-tunggu oleh aku yang sedari dulu sudah manis, eh. Di acara inti ini kami disuruh memberikan Kritik dan Saran kepada Prodi, baik dalam fasilitas, kenyamanan, pelayanan TU, pengajaran Dosen, dan lain sebagainya. Acara Inti ini dimoderatori oleh Mas Ega, dan dibagi menjadi 3 sesi pertanyaan.

Langsung cus saja yuk, masalah apa sih yang diderita oleh mahasiswa Matematika ini. Disini aku akan menyampaikan yang penting-penting saja ya, toh ini blog juga nggak ada yang baca juga kan? Haha. Sesi ini juga nggak disajikan formal-formal amat, karena sesekali ada guyoanan yang dilontarkan oleh kami para mahasiswa dan dosen-dosen selaku responden. Jadi sangat terbuka dan tanpa tekanan. Itu yang penting.
Jadi masalah yang paling penting itu mengenai SP (Semester Pendek) yang nantinya jadwalnya akan bentrok dengan Magang 1 dan PPL. Dan itu masalah bagi kami yang nilainya banyak jebloknya, khususnya nilai semester satu dan tiga. Asli pingin nangis kalau liat nilai semserter itu. Dan jawaban paling mengena itu dari Bu Erni, beliau mengatakan “Buat apa sih ikut SP? Ngapain repot-repot jauh-jauh dari Cilacap misal, lagi Magang bolak-balik Cilacap-Purworejo hanya untuk SP satu mata kuliah saja? Apa nggak eman-eman sama waktunya, belum lagi resiko dalam perjalanan yang tidak bisa kita perediksikan. Seharusnya itu ya jangan ikut SP. SP itu bukan kebanggaan”. Jedeeerrr. SP itu bukan kebanggaan cuy, baru sadar. Haha. Aku yang belum pernah ikut SP dan berencara ikut SP besok jadi bimbang. Duh, mau ikutan SP nggak ya, lagian juga besok aku ada Magang 1 dan nggak bisa bayangin gimana kalau harus bolak-balik Wadaslintang-Purworejo Cuma buat SP? Pake apa lagian? Naik bus? Naik dokar? Aiiisshh.

Kemudian masalah yang menjadi perhatian khusus lagi, khususnya untuk aku sih. Haha. Yaitu tentang style mengajar dosen yang berbeda-beda. Lah adakan dosen  yang kalau ngajar itu nggak bikin mahasiswanya mudeng malah tambah mumet. Sampe ada yang semester 6 dan 2 itu minta ganti dosen saja. Belum lagi kalau dosennya yang susah ditemuin. Nyebelin kan. Dan Pak Teguh menjawabnya dengan bijak sekali “Lha itukan resiko kalian jadi mahasiswa. Kami-kami ini juga dulunya mahasiswa. Jadi kalau menemui dosen yang aneh-aneh ya pinter-pinternya aja kalain mbunglon. Lho, nggak papa kan kita mbunglon untuk kebaikan kita. Terus lagi kalau sama dosen yang susah ditemui, udah janjian jauh-jauh hari mau bimbingan, terus tiba-tiba di batalkan, yaudah terima saja mbak mas. Anggap saja itu sebagai “Penebus dosa-dosa Anda” jadi ambil setiap hikmahnya saja”. Super bangetlah Pak Teguh ini, beliau ini salah satu dosen favorit. Haha.

Yang terakhir menjadi masalah yaitu tentang jam kosong. Dan itu dirasakan oleh kami kelas 4D yang sering sekali kosong. Gimana enggak coba, dari satu bulan ini ada satu makul yang seharusnya udah ada beberapa pertemuan, baru sekali masuk dan itupun pertemuan pertama, masuk materi aja belum. Oke, kalau masalah jam kosong kami mah rajanya senang, tapi kalau kosong terus juga kami lama-lama mikir. “Lha kok kuliah ngene temen yo? Kosong terus anane”. Terus ada juga yang udah janjian masuk jam 7, ditunggu dosennya nggak dateng-dateng tanpa konfirmasi. Kan kita kesel, udah cape-cape berangkat, udah mandi segala, eh malah kosong. Lha aku kon piye??? Ya ngerti emang dosen juga nggak melulu ngajar terus, pasti mereka-mereka juga punya urusan yang lainnya. Kita ngerti ko, paham. Tapi kalau terus-terusan ya kami laporkan lama-lama, kebangetan. Haha.
Acara Penjaringan Aspirasi ini memang sangat penting untuk dilakukan, sebagai dialog langsung antara mahasiswa dan prodi, agar menuju Prodi Pend. Matematika yang lebih baik lagi. Lalu untuk yang sering nggerundel soal masalah prodi, nuntut sana-sini, protes Cuma dibelakang aja, lha wong suruh berangkat menyampaikan asirasi aja nggak berangkat, sukanya ngedumel dibelakang. Mbok ya kalau disuruh berangkat pada berangkat gitu lho, giliran nemu masalah aja ngedumel lagi. Kemarin kemana mbak, mas? Hehehe.

Terus-terus soal yang Anak Matematika nggak pernah piknik, akhirnya muncul juga ke permukaan dan ditanyakan. Ternyata dana Matematika nggak cukup kalau untuk masalah piknik, karena masalah keuangan yang paling besar dan bermasalah adalah dari Matematika. Jadi kalau mau narik lagi ke mahasiswa, nggak tega. Hahaha. Pupus sudah pengen jalan-jalan se-Matematika. Dan jalan keluar satu-satunya ya dari HIMA saja yang mengadakan, biar nanti para dosen juga ikut, wong dosen juga butuh pikinik. Duh, pak bu dosen juga pingin piknik ternyata. Yuk pak buk, Malang aja jangan jauh-jauh. Hihihi.

Yah semoga dengan adanya acara ini yang terus diadakan setiap tahun dapat membuat Pendidikan Matematika lebih maju lagi. Amin. Salam Matematika.

Purworejo, 3 April yang besok hampir uts 2017
Yang anak Matematika mana nih? Bangga nggak jadi anak Matematika? Hehe.
Share:

0 comments:

Posting Komentar