Selasa, 10 Oktober 2017

Agar Bisa Terwujud


"Mbak, aku pinjem yang ini ya?"
"Mbak, novelnya masih di kamarku. Nanti ya mba."
"Mbak, kok mbak punya novel banyak banget si. Aku seneng liatnya."
"Mbak, kok yang ini bagus banget to mbak. Bikin baper."
"Mbak, ada judul yang baru lagi nggak mbak?"
"Mbak, aku pinjem Dilan-nya lagi"
"Fi. Novelmu masih di aku. Besok tak kembaliin ya, sambil pinjem lagi yang lain."
"Fi, novelmu ketinggalan dirumah. Besok ya?"
"Fi, novelmu belum selese aku baca."
"Fi, novelnya bagus. Pinjaaamm ih."
"Fi, novel yang itu bagus lho. Mbok beli to."

Kira-kira begitu, kalimat-kalimat yang sering aku dengar belakangan ini. Lama-lama kok aku suka ya dengarnya.

Lalu ingatanku kembali pada waktu baru masuk kuliah. Lagi suka-sukanya ikutan giveaway novel di blog-blog. Sampai sekarang juga masih suka sebenarnya. Terus ada salah satu giveaway novel tentang anak kos gitu. Yang kira-kira pertanyaannya itu begini "Kalau kamu ingin punya kos-kos-an. Kos seperti apa yang kamu inginkan?"

Nah dengan imajinasi anak kos baru, waktu itu aku jawab intinya kalau ingin punya kos-kosan yang ada perpustakaan kecilnya. Untuk konsumsi anak kosnya sendiri sekaligus bisa dibuka untuk umum. Ada penjaganya juga, nah penjaganya ini nantinya bisa dari anak kosnya itu sendiri sebagai pekerja paruh waktu gitu. Itung-itung bisa buat nambah uang jajan dan bisa baca buku gratis. Waktu itu lebih lengkap aku jawabnya ditambah embel-embel yang lain, biar meyakinkan. Pokoknya aku jawabnya sambil membayangkan apa yang aku pikirkan. Hehe. Eh, singkat cerita, waktu pengumuman tiba, ternyata aku menang. Haha. Padahal nggak ada firasat apa-apa kalau bakal menang. Jadi akulah pemenang novel itu. *tertawa bangga*

Nah, dari jawabanku waktu itu, sekarang aku jadi merasa secara tidak langsung, seperti sedang menjalankan perpustakaan kecil itu di kosan. Aku baru sadar semalam. Oh iya ya, aku dulu pernah kepikiran punya kosan yang ada perpustakaannya sendiri. Lho kok sekarang kaya sedikit demi sedikit aku sedang mencicil hal itu. Terlebih lagi tahun 2017 ini, aku juga sedang kalap-kalapnya baca dan beli buku. Baru sedikit sih memang yang kupunya. Baru ada 25-an buku. Itu dari hasil beli sendiri, ada yang dapet bonusan waktu borong di bazar, sama ada juga hasil menang giveaway. Hehe. Dan itu terus laris-manis dipinjam kesana-kemari. Sama anak kosan, temen kuliahan, temen sma kalau sedang dirumah.

Ternyata bahagia itu sederhana ya? Dengan meminjamkan novel-novel secara tidak langsung juga bisa menambah niat baca seseorang. Bahagia rasanya. Receh banget ih aku! Haha.
Cuma ya itu kendalanya, masih belum punya rak buku buat novel-novelku di kosan, dan kadang suka kesel gitu kalau novelku pulang-pulang udah lecek, banyak lipatan dimana-mana padahal udah ada bookmarknya. Huh! Mau kesel tapi gimana, wong konco. Yaudah tak bikin bahagia aja.

Baru punya sedikit, inginnya sih nambah terus. Semoga kedepannya bisa nabung terus ya al, buat beli-beli. Dan semoga sering-sering aja ada diskonan di toko buku online. Sering beli online soalnya, maklum di Purworejo tidak ada Gramedia atau sebangsanya. Kalau mau sih, bisa aja ke Jogja. Jadi paling kalau di PWR adanya bazar buku PWR sama gramedia book fair.  Nah, yang jadi masalah itu kalau pas ada bazar buku PWR sama gramed book fair yang waktunya berdekatan, kan bikin bingung, bikin bangkrut juga. Kaya bulan September kemarin ini, jadi aku kaya yang menahan diri untuk tidak mendatangi gramed book fair gara-gara sudah beli Konspirasi Alam Semesta-nya Bung Fier di bazar buku PWR. Untuk pecinta buku disini cukup dimanjakan sih, karena Purworejo terbilang cukup sering juga mengadakan bazar buku di Gedung Kesenian. Jadi ya lumayan bikin senang, banyak bangkrutnya. Wkwkwks. Apalagi anak kos. *Eh, bahas anak kos lagi.

Ya mungkin dengan begitu "cita-cita" perpustakaan kecil ku bisa terwujud nantinya. Jadi kepikiran untuk selanjutnya. Nyicil dulu ya, Al! Hehe. Semangat!
Share:

0 comments:

Posting Komentar